BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mendukung rencana eksplorasi minyak dan gas bumi di lepas pantai Aceh oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) NSO pada bulan Maret 2021 mendatang. Ia mengatakan, Pemerintah Aceh mendukung segala bentuk investasi demi kemajuan daerahnya.
“Saya menjamin Pemerintah Aceh mendukung semua kegiatan investasi, termasuk investasi minyak dan gas bumi ini,” kata Nova saat menerima kunjungan silaturrahmi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumbagut dan General Manager PHE NSO, di Pendopo Gubernur Aceh, Selasa, (05/01/2021).
Nova mengucapkan, suatu negara atau daerah tidak bisa dibangun jika hanya menopang pada anggaran negara saja. Untuk mencapai kemajuan, kata dia, dibutuhkan investasi untuk mendorong pembangunan suatu daerah.
“Tentunya akan masuk dana dan keuntungan lainnya yang dirasakan masyarakat di lokasi investasi,” ucap Nova.
Menurut Nova, hanya dengan mendukung keberadaan investasi Aceh dapat mengejar ketertinggalan pembangunan dari provinsi lain. Ia mengatakan, Aceh mengalami stagnan pembangunan selama konflik mendera 30 tahun lebih.
“Penanaman modal lokal dan asas kitd. Beberapa penanaman modal asing di bidang migas juga sedang berproses, tentunya ini kita dukung,” ujar Nova.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Nova mengajak semua pihak di Aceh untuk mendukung investasi dan pembangunan yang berlangsung di Bumi Serambi Mekkah.
Sebelumnya Kepala SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Hariyanto Safri, menyampaikan, pihaknya bersama PHE NSO akan melakukan pengeboran di tiga titik lepas pantai Aceh pada tahun ini. Pengeboran itu, akan dilakukan pada bulan Maret mendatang.
“Dalam hal ini kami juga mengajak rekan kami BPMA untuk sama-sama menyukseskan kegiatan ini,” kata Hariyanto.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas wilayah Sumbagut itu mendukung dukungan Gubernur Aceh untuk eksplorasi kelancaran tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohamad Faisal, menjelaskan, PHE NSO pada tahun ini akan melakukan eksplorasi di tiga titik (sumur pengembangan) yang berjarak lebih dari 12 mil laut dari garis pantai Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara .
“PHE NSO berada dalam pengawasan SKK Migas, kita pihak BPMA juga memonitor dan memantau jika ada kegiatan hulu migas di wilayah Aceh yang menjadi tanggungjawab dan pengawasan dari SKK Migas,” sebut Faisal.
Selain itu, kata Faisal, nanti jika wilayah eksplorasi migas tersebut mulai berproduksi maka akan mendukung penambahan Produksi Migas di wilayah Aceh, Saat ini Aceh melalui PT Pembangunan Aceh telah mengajukan untuk mendapatkan Participating Interest minimal 10% dan saat ini dalam proses finalisasi.
“Keuntungan bagi Pemerintah Aceh sendiri pastinya ketika sumur itu mulai berproduksi, sebagian dari hasil penjualannya itu akan menjadi pendapatan pemasukan bagi dana bagi hasil migas untuk Aceh,” kata dia.
Prosesi acara pertemuan Gubernur dan pihak SKK Migas itu berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker dan menjaga jarak. (Advertorial)
Discussion about this post