MEULABOH – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat masih tetap memberlakukan sistem shift kepada siswa dalam menerapkan pembelajaran sistem tatap muka hingga saat ini.
Sistem shift yang dijalankan saat ini atau bergantian itu, untuk mencegah terjadinya penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19), agar keamanan peserta didik terjamin.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat Husaini mengatakan, bahwa sistem pembelajaran tatap muka dengan metode shift periode harian dinilai cukup efektif untuk mengantisipasi terjadinya Covid-19 yang kerap berubah-ubah. Namun penerapan metode itu akan berlangsung hingga Covid-19 nantinya benar-benar selesai.
Proses belajar tatap muka berlangsung saat ini dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan dan semua sekolah ada kesiapan tersendiri baik di tingkat SD dan SMP di wilayah tersebut.
Pencegahan kerumunan siswa menjadi poin penting dalam penerapan belajar tatap muka. Sementara di satu sisi para guru juga harus fokus memberikan pelajaran sehingga ada penambahan beban selama proses pembelajaran.
Karena itu, Pemerintah Aceh Barat melibatkan relawan-relawan untuk mencegah siswa berkerumun. Para relawan sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan selama proses belajar tatap muka di sekolah.
“Bisa dengan memberdayakan OSIS yang ada di sekolah supaya saling mengawasi, yang penting keselamatan itu dikedepankan,” jelas Husaini. Minggu (07/02/2021).
Disebutkan, dalam situasi pandemi covid-19 sekarang ini belum bisa belajar secara normal, sehingga siswa satu kelas diberlakukan secara shift atau bergilir.
Ketentuan tersebut dilakukan agar ada jarak atau physical distancing antar siswa dalam satu kelas.
“Protokol kesehatan pun tetap diperketat, wajibkan siswa menggunakan masker dan cuci tangan,” terangnya. (Advertorial)
Discussion about this post