KOTA JUANG BIREUN – Pemerintah Aceh telah memberi perhatian besar terhadap pembangunan di bidang pendidikan dengan mengalokasikan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) untuk program dan kegiatan melalui Dinas Pendidikan Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Aceh dan Majelis Pendidikan Aceh serta yang dialokasikan dalam bentuk beasiswa serta dana transfer melalui Badan Pengelolaan Keuangan Aceh.
Hal demikian disampaikan Gubernur Aceh, Ir. Nova Iriansyah, MT dalam pidato sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM, Sabtu (20/3/2021) saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke 2 Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh yang dilaksanakan sejak 20 – 21 Maret 2021 di Kabupaten Bireun.
“Hal itu mencerminkan komitmen Pemerintah Aceh terhadap pentingnya pembangunan sektor pendidikan untuk membangun Aceh pada masa kini dan masa depan. Komitmen ini telah tertuang dalam Visi dan Misi Pemerintah Aceh dan dilaksanakan melalui Program Unggulan “Aceh Carong”, sebut
Program unggulan ini, lanjutnya bertujuan menjadikan anak-anak Aceh yang cerdas, mampu bersaing, dan siap menghadapi dunia kerja serta mampu mengukir prestasi di tingkat nasional, regional dan global melalui pendidikan yang berkualitas.
“Visi, misi dan tujuan didirikan IGI sejalan, sinergi dan seiring dengan visi dan misi Pemerintah Aceh melalui Program unggulan Aceh Carong. Dengan kolaborasi yang baik maka akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan pendidikan yang berkualitas di Aceh”, terangnya.
Kadisdik Aceh menyampaikan melalui motto sharing and growing together, Ia meyakini bahwa IGI akan menjadi komunitas yang tepat bagi siapa saja yang konsen terhadap pentingnya memajukan pendidikan.
“Kami mengharapkan peran IGI bersama-sama Pemerintah Aceh untuk dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi para pendidik yang akhirnya akan mampu berkontribusi nyata untuk menghadapi tantangan, hambatan dan masalah yang sangat komplek di bidang pendidikan”, kata Alhudri saat membacakan pidato Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT.
Ia mengimbau agar semua pihak dapat memainkan peran sesuai kewenangan masing-masing agar semua kendala dapat diselesaikan satu persatu. Sehingga akan mampu melahirkan generasi muda yang cakap religius, kreatif, inovatif, pekerja keras, berdaya saing tinggi, serta berkarakter ke Aceh-an yang kental.
Sementara Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Wilayah Aceh, Drs. Imran menyampaikan beberapa capaian yang telah dilakukan pihaknya sejak 2016 yaitu mengadakan berbagai pelatihan berbasis digital kepada guru dan siswa sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Aceh.
“Kami terus bergerak dan melatih kemampuan guru, terutama dalam menggalakkan program literasi serta menyediakan ruang pojok baca di sekolah-sekolah guna membiasakan guru dan siswa untuk rajin membaca dan menulis” ujarnya.
Melalui berbagai kegiatan yang telah dilakukan pihaknya, Imran menyebutkan telah dapat diterbitkan hampir 600 judul buku yang merupakan karya dari guru Aceh. Selain juga telah menggalakkan program digitalisasi dalam pembelajaran.
Dalam kegiatan yang bertema “Optimalisasi peran IGI Wilayah Aceh dalam mewujudkan guru kreatif, inovatif, dan berintegritas di era merdeka belajar” tersebut juga digelar peluncuran Jurnal IGI Aceh “Aceh Edukasi” yang merupakan media untuk menampung hasil-hasil penelitian serta inovasi pembelajaran Guru Sekolah Menengah di lingkup Dinas Pendidikan Aceh.(*)
Discussion about this post