SIMEULUE – “Menjerit” begitulah yang dirasakan sejumlah petani padi di kabupaten Simeulue. Bagaimana tidak, uang gabah hasil panen padi para buruh selama empat (4) bulan belum dibayarkan oleh Koperasi Oriza Sativa.
Keluh kesah petani tersebut disampaikan ketua kelompok buruh tani Desa Senebuk Kecamatan Teupah Selatan, Ariswan kepada media ini, Kamis (08/04/2021).
“Hingga hari ini, sekitar 15 ton gabah hasil panen buruh petani padi belum ada penyelesaian pembayaran oleh Koperasi Oriza Sativa,” kata Ariswan.
Ariswan menjelaskan, salah seorang petugas Koperasi (pegawai dinas Pertanian Simeulue) yang menjemput gabah hasil panen parah buruh itu berjanji akan membayar dalam jangka waktu dua minggu menunggu uang keluar dari Bupati Simeulue, Erli Hasim.
“Namun sangat disayangkan, dua minggu janji salah seorang petugas itu telah berlalu bahkan sudah mencapai empat bulan belum dibayarkan, dari 15 ton gabah para buruh, yang baru dibayar hanya Rp 15 juta,” jelasnya.
Sebelumnya imbuh Ariswan, para buruh tani berbondong-bondong mengikuti arahan Pemerintah kabupaten Simeulue, untuk mensukseskan program Kumaha Heba (Kumasa Sebel) sehingga masyarakat menanam padi sampai berhektar-hektar supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
“Namun pada hari ini apa yang didapat para buruh tani berbanding terbalik dengan apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah Kabupaten Simeulue, disaat turun ke desa-desa mengintruksikan menyukseskan program Kumaha Heba (Kumasa Sebel),” jelas Ariswan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Karsuan, SP menolak berkomentar dan memberi klarifikasi terkait hebohnya keluhan para petani di group WhatsApp, menurutnya yang berhak memberikan penjelasan sebaiknya oleh Kepala Dinas Pertanian setempat.
“Itu bukan ranah saya untuk menjelaskan, tapi ada dilevel pimpinan, saat ini Kepala Dinas sedang berada di luar daerah dalam nota dinas,” kata Karsuan, SP.
Diketahui, Koperasi Oriza Sativa yang mayoritas pengurusnya adalah pegawai dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, sesuai intruksi Bupati dan Kepala Dinas Pertanian, bahwa para petani tidak perlu khawatir, sebab, gabah padi akan dibeli dan ditampung berapapun banyaknya bahkan tidak perlu diantar dijemput oleh petugas itu sendiri. (H)
Discussion about this post