BandaAceh | Selama ini, masyarakat Aceh mengenal Tgk Muharuddin mantan Ketua DPR Aceh sebagai sosok kader terbaik Partai Aceh.
Tgk Muharuddin sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada Pileg 2019 lalu melalui partai nasional NasDem, namun tidak berhasil meraih kemenangan untuk duduk di Gedung Senayan, Jakarta.
Terbaru, Tgk Muharuddin dikabarkan sudah memilih bergabung dengan Partai Perindo, partainya Hari Tanoe, yang saat ini belum ada kursi di parlemen Aceh.
Menyikapi pilihan Tgk Muharuddin yang memilih keluar dari Partai Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) sebagai Ketua Umum PA pun angkat bicara melalui Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri ST.
Kepada Wartawan BRATAINEWS.co. Jubir PA menjelaskan bahwa berdasarkan rapat pada Minggu malam 25 Juli 2021, Partai Aceh memutuskan untuk langsung mengeluarkan Muharuddin dari kepengurusan PA.
Sebab, menurut petinggi PA, saat ini mantan Ketua DPRA periode 2014-2018 itu telah memilih jalan politiknya untuk bergabung dan ditunjuk sebagai Ketua DPW Perindo Aceh.
“Partai Aceh memutuskan untuk mengeluarkan saudara Muharuddin dari kepengurusan Partai Aceh. Selain itu Partai Aceh juga menyatakan bahwa untuk kedepannya saudara Muharuddin tidak lagi berhak mengatasnamakan Partai Aceh dalam segala sikap dan pendapatnya,” ujar Nurzahri, Senin 26 Juli 2021.
Jubir PA juga mengungkap, sebelum menerima jabatan sebagai Ketua Perindo Aceh, Muharuddin telah menghadap dan berbicara dengan Ketua Umum serta Sekjen Partai Aceh tentang rencananya berkarir dalam kancah politik nasional.
“Walaupun keduanya (ketua dan sekjen) tidak tahu dan faham tentang apa strategi dan jalur politik yg akan menjadi pilihan saudara Muharuddin. Namun, kedua pimpinan Partai Aceh pada prinsipnya memahami langkah yang diambil oleh saudara Muharuddin walau di satu sisi sangat menyayangkan rencana politik yg diambil tersebut,” ungkapnya.
Nurzahri juga membeberkan, pimpinan Partai Aceh menganggap Muharuddin sebagai salah satu kader terbaik PA dan bahkan pernah dipercayakan menduduki jabatan strategis di pemerintahan yaitu Ketua DPR Aceh pada periode 2014-2018.
“Untuk kedepannya, Partai Aceh berharap agar saudara Muharuddin mendapatkan kesuksesan di jalur politiknya yang baru sembari mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan peran beliau selama menjadi pengurus Partai Aceh,” imbuhnya.
Partai Aceh juga menyampaikan bahwa sikap dan langkah politik yang diambil oleh Muharuddin bukanlah karena ada permasalahan di dalam kepengurusan Partai Aceh atau karena kekecewaan yg bersangkutan kepada Partai Aceh.
“Murni karena pilihan politik beliau yang ingin berkarir di kancah nasional. Oleh karena itu Partai Aceh berharap agar publik dapat memahaminya dan dapat berasumsi dengan benar atas peristiwa ini,” tegasnya.
Sebagai partai yang modern dan terbuka, lanjut Nurzahri, Partai Aceh akan tetap menghargai sikap-sikap personal dari kader-kader yang ingin maju dan berkembang dengan jalur pilihannya masing-masing serta tidak akan pernah menghalangi pilihan-pilihan tersebut.
“Dan Partai Aceh akan terus mendidik serta mencetak kader-kader terbaik yg akan bermanfaat baik bagi Aceh secara khusus maupun nasional secara umum,” demikian tutup Jubir PA, Nurzahri.(hi).
Discussion about this post