Banda Aceh | Mantan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Drs. Yusni Sabi Ph.D ikut memberikan pendapatnya terkait pemberitaan sejumlah pihak yang menyebutkan Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh tidak tranparan dalam melakukan seleksi calon penerima beasiswa Pemerintah Aceh Tahun 2021 beliau mengatakan pada media lokal, pada Senin 6 September 2021.
Prof Yusni Sabi justru yakin bahwa proses rekrutmen calon penerima beasiswa Pemerintah Aceh di BPSDM Aceh sangat objective karena sudah melalui semua tahapan dan berdasarkan kualifikasi-kualifikasi tertentu yang sudah diatur atau ditetapkan dan di Rancangkan
“Memang setiap ada seleksi selalu saja ada yang tidak lulus ada yang lulus. Itu biasa apakah seleksi pegawai atau rekrutmen termasuklah seleksi pemberian beasiswa di BPSDM Aceh jadi terus saja, saya tahu yang melamar itu banyak sekali. Namun jatah atau porsi itu terbatas, itu terjadi dimana-mana,” sebut Prof Yusni Sabi melalui saluran telpon Senin sore.
Lanjut Prof Yusni Sabi seleksi penerimaan beasiswa juga dilakukanoleh lembaga –lembaga lain di Aceh misalnya saja yang sering memberikan beasiswa adalah Baitul Mal Aceh. Walau tak seheboh di BPSDM Aceh namun rasa tak puas juga dialami oleh mereka yang tidak lulus.
Hanya saja yang penting sekali adalah para penyaring atau tim seleksi harus dipilih dari orang –orang atau lembaga-lembaga terpercaya.“Itu penting sekali.Dimana kredibilitas para selektor ini harus orang amanah,” tegasnya.
Ini karena warga Aceh sendiri sudah sangat trauma dengan penerimaan calon penerima beasiswa sebut saja soal beasiswa yang sumber anggarannya dari Pokir Anggota DPR Aceh Tahun 2018 lalu yang kemudian terindikasi terjadi dugaan korupsi sampai kini masih dilakukan penyelidikan Polda Aceh.
“Jadi ketika ada yang tidak lulus tentu ada yang tidak puas timbul lah rasa curiga dan itu wajar tapi kalau sudah menuduh tanpa ada bukti tidak bisa,” ungkapnya.
Selain itu menurut Guru Besar UIN Ar Raniry itu Aceh sendiri punya lembaga pengawas, terutama DPR Aceh dan Majelis Pendidikan Aceh (MPA) yang sudah sepatutnya melakukan klarifikasi pada BPSDM Aceh agar tidak menimbulkan fitnah dan itu tidak baik karena bisa melecehkan atau mengurangi wibawa Pemerintah Aceh, khususnya BPSDM Aceh.
“Kalau saya tidak masuk ke dalam tidak tahu teknis bagaimana, siapa dan lembaga apa yang menjaring karena masing-masing punya kreteria tertentu tapi kalau ada hal-hal yang kira-kira bisa dibuktikan bisa diklarifikasi langsung ke BPSDM Aceh, saya kira cocok begitu tidak usah di gembar-gembor kan keluar nanti menjadi bola liar,” harap Prof Yusni Sabi.
Saat dimintai komentarnya terkait Tim Seleksi yang melibatkan Dr. Abrar dari Ekonomi USK dan Prof Samsul Rizal dari UIN Ar Raniry Banda Aceh hingga Dr. Bustari dari Teknik Arsitek USK Prof Yusni Sabi mengaku kenal baik secara pribadi dengan nama-nama tersebut.
Menurutnya ketiga orang tersebut adalah orang-orang baik, terpecaya dan punya kompetensi dalam keilmuannya masing-masing hanya saja siapa yang merekrut tim tersebut dan apa dasar perekrutannya tentu aturannya juga harus jelas.
“Aturan main harus jelas sekali yang bisa diukur itu. Menurut saya orang-orang itu baik- baik, tidak mungkin tidak objective, saya yakin mereka itu orang baik-baik terpercaya, kompeten,” ujar Prof Yusni Sabi. Red
Discussion about this post