BANDA ACEH – Pengelolaan Sumber Daya Ikan secara berkelanjutan diperlukan data yang akurat untuk memperoleh informasi baik segi hasil tangkapan, jumlah armada tangkap, tenaga kerja hingga stok sumberdaya ikan.
Pemanfaatan data perikanan yang mencakup seluruh aspek menjadi kunci utama sukses tidaknya dalam mengelola sumberdaya perikanan secara berkelanjutan sustainaibel, hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Aliman, S.Pi., M.Si saat membuka kegiatan Workshop Penguatan Data (SDI) pada Pengelolaan Perikanan Yang berkelanjutan di Hotel Rasamala Banda Aceh, pada Rabu, (29/09/2021).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi, M.Si dalam pembukaan kegiatan Workshop menjelaskan, data perikanan dapat menghasilkan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mengambil suatu keputusan terkait dengan arah pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Aceh. Tanpa data yang akurat, setiap perencanaan pembangunan tidak akan memberikan dampak positif untuk kepentingan masyarakat.
“Data menjadi hal penting dalam pengambilan keputusan, baik dari segi perencanaan pembangunan, maupun dalam pemanfaatan sumberdaya pada sektor kelautan dan perikanan,” kata Aliman.
Pengelolaan sumberdaya ikan secara berkelanjutan harus mencakup beberapa aspek penting dari hulu ke hilir. Hal ini sangat diperlukan untuk menjaga potensi sumberdaya ikan agar tidak terjadi degradasi.
Aliman menambahkan pemanfaatan data dalam bidang Kelautan dan Perikanan menjadi hal penting untuk mendorong tumbuhnya iklim investasi Industri perikanan di Aceh.
“Tanpa data yang akurat pihak swasta engan melakukan investasi, mereka tidak mengetahui berapa potensi yang bisa dimanfaatakan, dan berapa lama rentang waktu untuk dimanfaatkan, maka dalam hal ini, ketersedian data menjadi kunci suksesnya membangun sektor kelautan dan perikanan di Aceh secara berkelanjutan,” tegasnya.
Lebih lanjutnya, Kadis DKP Aceh juga menambahkan pemanfaatan data mengenai Sumberdaya Ikan (SDI) sejauh ini harus mengedepan prinsip (one data) satu data, di mana pengelolaan data perikanan harus terintegrasi dengan baik untuk mempermudah akses.
“Pengelolaan data perikanan harus benar-benar kompleks untuk kepenting semua stekholder, pembangunan pada sektor kelautan dan perikanan akan berhasil baik bila didukung oleh dataakurat, dan informasi yang relevan, untuk memudahkan pengambilan keputusan pengembangan secara cepat, tindakan dan implementasi yang tepat, serta sebagai upaya dalam menetapkan kontrol terhadap aktivitas pembangunan perikanan,” ujarnya.
Workshop pengelolaan data perikanan yang dilaksanakan Dinas DKP Aceh bertujuan untuk peningkatan pemahaman dan pengelolaan data perikanan pada unit-unit penglolaan data, yang meliputi data hasil tangkapan, jumlah armada tangkapan, potensi SDI, alat tangkap, tenaga kerja serta jenis-jenis ikan yang memiliki nilai ekomomis petingnya. (*)
Discussion about this post