SIMEULUE – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Wilter Aceh mengecam demo di pelabuhan Aceh Singkil terkait Tonase yang tidak sesuai dengan muatan mobil lintas penyeberangan dari Aceh Singkil ke Simeulue.
Ketua LSM GMBI Wilter Aceh, Zulfikar mengatakan, apa yang mendasari tonase muatan mobil tipe 136PS mustahil bermuatan 20 ton dan mobil L300 bermuatan 7 ton dalam sementara di pelabuhan Singkil tidak memiliki timbangan tonase.
“Masak di pelabuhan Singkil tonase muatan lebih dari kapasitas muatan mobil, seperti mobil Coll Diesel 136 PS bermuatan 20 ton, mobil PS125 bermuatan 11 ton dan mobil L300 bermuatan 7 ton itukan tak masuk akal pikiran kita, berati oknum petugas mengira-ngira muatan mobil tersebut,” kata Zulfikar, Sabtu (20/11/2021).
Ia menambahkan, terkait tonase muatan mobil lintas tersebut sejak beberapa tahun belakangan sampai saat ini di pelabuhan Singkil tersebut diduga oknum ASDP nya selalu menjajah supir angkutan barang bahkan mengira-ngira muatan mobil tanpa didasari tonase timbangan yang disediakan di pelabuhan Singkil tersebut.
Kemudian ketua LMS GMBI Distrik Simeulue, Sarwadi sangat menyayangkan atas perilaku parah oknum ASDP di wilayah pelabuhan Singkil yang diduga menjajah dan mengira-ngira tonase muatan mobil yang tak sesuai muatan disetiap mobil penyeberangan Aceh Singkil ke Simeulue.
“Kira-kira masuk diakal kah, PS 136 bermuatan 20 ton dan mobil L300 bermuatan 7 ton dengan akal sehat tidak masuk diakal mobil tersebut bermuatan seperti itu,” pungkas Sarwadi. (H)
Discussion about this post