Banda Aceh | Kodam Iskandar Muda menggelar kegiatan silaturrahmi dan buka puasa bersama dengan insan pers di Kota Banda Aceh tepatnya Di lampineung di komplek Latsus, Jumat 22 April 2022.
Silaturrahmi dan buka puasa bersama itu berlangsung di Denintel Kodam IM, Lampineung, Banda Aceh, yang dihadiri oleh 50 awak media dan pemilik perusahaan pers di Kota Banda Aceh, aceh besar dan sekitarnya.
Hadir pada kegiatan itu Kapendam IM Kolonel Arm Joko Setyo Kurniawan, MSi (Han), Dandenintel Kodam IM, Letkol Infanteri Nugraha, SH., MIP., Buka puasa berlangsung di halaman terbuka yang sejuk dengan cuaca cerah dan nyaman.
Kapendam IM Joko Setyo Kurniawan mengatakan, buka puasa bersama ini merupakan ajang mempererat silaturrahmi antara Kodam IM dengan insan pers.
Joko mengharapkan, silaturrahmi seperti ini ke depan juga akan digelar kembali dengan undangan yang lebih banyak lagi dari insan pers, agar bisa saling mengenal dan berbagi informasi antara Kodam IM dengan media yang ada di bumoe aceh.
“Kita perlu silaturrahmi seperti ini. Dan bukan hanya di sini, mungkin nanti bisa kita laksanakan lagi di tempat lain yang tempatnya juga nyaman seperti di sini,” kata Kapendam saat menyampaikan sambutan di hadapan puluhan media.
Kapendam IM yang baru tiga bulan bertugas di Kodam IM sebagai kepala penerangan Kodam itu juga mengharapkan sinergitas antara TNI dengan Media, demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.
“Kalau ada informasi yang diperlukan, kami siap menyampaikan kepada bapak/ibu sekalian. Begitu juga, kami sangat membutuhkan informasi-informasi yang penting dan akurat dari awak media sekalian,” ungkapnya.
Sementara itu, Dandenintel Kodam IM, Nugraha mengharapkan sinergitas antara TNI dengan Media bisa selalu terjaga demi keamanan bangsa dan kenyamanan rakyat. Nugraha menuturkan, Aceh saat ini aman dan damai juga karena peran media.
“Saya mau tanya, Aceh yang damai, aman, sekarang itu karena siapa? Ya karena media. Kalau media bilang aman ya aman. Kalau media bilang tidak ya tidak aman. Tergantung sekali sama media,” ungkapnya.
Karena itu, Nugraha berharap media selalu memberitakan hal-hal yang positif untuk keamanan, kedamaian dan kenyamanan masyarakat Aceh. “Kalau Aceh damai, hidup pun tenang, ibadah nyaman,” katanya.
Danden Intel juga berharap, jika ada informasi mendesak yang diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan publik, media mau berkoordinasi dengan TNI, agar tidak terjadi konflik yang meluas.
Itu sebabnya, ia mengatakan Aceh damai atau tidak sangat tergantung kepada media. “Maka dari itu, kita harus bersinergi, agar bisa bersama-sama menjaga kedamaian dan kenyamanan, semoga sinergitas ini selalu terjaga dengan baik, sehingga Aceh selalu damai, aman, nyaman dan enak,” harapnya.
Selain itu, penceramah dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Aceh yang diminta memberikan tausyiah pada kegiatan buka puasa bersama itu menjelaskan panjang lebar tentang pentingnya silaturrahim dan menjaga lisan maupun tulisan.
Menurut Ustadz Azhar Abdullah, S.Ag semua yang hadir dalam kegiatan buka puasa bersama tersebut bertujuan untuk silaturrahim. Ada dua poin penting yang disampaikan, pertama soal pentingnya silaturrahim, kedua tentang menjaga lisan maupun tulisan.
Penceramah mengatakan, sangat penting silaturrahim antara sesama manusia, dan kelompok, sehingga setiap perbedaan bisa saling mengerti. Ia pun meminta hadirin yang hadir untuk meniru kedua tangan dan mata.
“Jika ingin menjalankan silaturrahmi dengan baik tirulah kedua tangan dan mata, jangan kedua telinga. Tangan sahabat sejati tidak pernah bermusuhan dan saling mendustakan,” katanya.
Ketika salah satu sakit, maka yang lain akan merasa tidak nyaman dan berusaha mengobatinya. “Jika tangan kanan sakit maka tangan kiri yang mengobati,” kata Ustadz.
“Begitulah harusnya silaturrahim kita sesama manusia, sesama kelompok, harus saling peduli saat salah satu tertimpa musibah,” tambahnya.
Ia menuturkan, Imam Al Ghazali meminta agar kita juga meniru mata, yang sakit sama-sama ditanggung, sehat sama dirasa.
“Jangan tiru kedua telinga. Sudah puluhan tahun duduk di tempat sama tidak pernah bertemu. Dalam silaturrahim, ini jangan ditiru. Perlu pertemuan untuk menjaga silaturrahim,” jelasnya.
Poin kedua, Ustadz Azhar meminta setiap orang melatih diri untuk menjadi hamba Allah yang bisa merawat lisan dan tulisan. Ia juga mengutip salah satu Hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Intinya; “barang siapa yang tidak bisa menahan lidah dari berkata tidak baik dan tidak bisa menahan bertindak yang tidak benar, Allah tidak butuh darinya puasanya.” Maka perlu menjaga lisan dan tulisan,” tegasnya.
Acara silaturrahmi dan buka puasa Kodam IM dengan insan pers di Banda Aceh ini berlangsung aman dan tertib. Usai buka puasa, hadirin juga melaksanakan shalat magrib berjamaah di kompleks Deninteldam IM, sebelum bubar dan kembali ke tempat masing masing.(**).
Sumber; rilis.
Discussion about this post