SIMEULUE – Menjelang akhir jabatan Bupati Simeulue, sosok PJ yang menduduki kursi No 1 di Kabupaten Simeulue kian gencar dibicarankan dikalangan masyarakat setempat. Sebagian pihak ada yang menginginkan sosok Pj bupati dijabat oleh orang dari luar Simeulue, namun tidak sedikit pula kalangan yang menghendaki kalau Pj bupati kedepan diduduki oleh orang Simeulue itu sendiri.
Hal itu disampaikan ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) distrik Simeulue, Sarwadi kepada media ini Rabu (29/06/2022).
“Pj bupati dipilih dari figur bersih, berintegritas tinggi dan seyokyanya tidak berasal dari kalangan pemerintahan saat ini dan kalau bisa jangan dari rezim saat ini, apalagi figur yang dicurigai berbau amis,” kata Sarwadi.
Sarwadi mengatakan semoga Pj bupati Simeulue dipilih berdasarkan kebutuhan masyarakat dan bukan berdasarkan akalan perpanjangan tangan, demi melanggengkan kepentingan segelintir orang berbasis kepentingan transaksional dan kekuasaan yang rakus.
“Jangan sampai Pj bupati tersebut dipilih berdasarkan kepentingan segelintir orang dan ditentukan berdasarkan siapa yang paling hebat, jangan sampai nanti dampak buruknya masyarakat sendiri yang merasakannya lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Sarwadi, tiga nama yang sudah diajukan sebagai balon Pj bupati Simeulue ke Kemendagri apakah layak menjadi sebagai balon Pj bupati, sedangkan ini termasuk rezim lama atau pemain lama yang dimunculkan kembali, itu apakah ini berubah atau terlibas dikemudiaan hari.
Kedepannya membutuhkan figur yang benar mampu memimpin, membawa masyarakat Simeulue kearah yang lebih baik, jangan nantinya nasib rakyat sampai ditentukan oleh kepentingan segelintir orang saja.
“Yang dibutuhkan figur bersih, berpikiran terbuka, berorientasi pada tatanan sosial yang mampu membebaskan masyarakat dari segala bentuk beban sosialnya dimasa sebelumnya, yang intinya bisa membuat rakyat terbebas dari sengsara dan derita,” imbuhnya.
Ia menambahkan, ketimpangan yang dirasakan masyarakat selama ini, serta prilaku para pejabat dijajarannya selama ini mengakibatkan suatu kepemimpinan lama yang akhirnya kembali mengecewakan rakyat.
“Maka kami akan memperketat kontrol sosial yang akan datang, siapapun pemimpinnya, karena kami mengkritik berdasarkan realitas sosial bukan berdasarkan kebencian, kami akan terus mendobrak kezaliman sampai masyarakat bisa merasakan keadilan dan haknya sebagai masyarakat,” tegasnya. (H)
Discussion about this post