Banda Aceh – Sosok yang bakal dilantik untuk memimpin Aceh selama dua tahun ke depan masih tanda tanya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dijadwalkan akan melantik penjabat (Pj) Gubernur Aceh pada rabu (6/7/2022).
Namun, informasi beredar, baik melalui pemberitaan media maupun WhastApp Grup (WAG), sosok yang bakal dilantik oleh Mendagri adalah Mayor Jenderal TNI Achmad Marzuki, bekas Panglima Kodam Iskandar Muda.
Tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Zakaria Saman atau akrab disapa Apa Karya mengatakan, jika memang Pj Gubernur Aceh berasal dari kalangan militer, maka pemerintah pusat seperti ingin membuka kembali luka yang pernah dialami masyarakat daerah ujung Sumatra itu, belasan tahun silam.
“Tanyo kaleuh tapeugah bak surat kaba, nanggroe banleuh konflik lom, man diyak boh militer lom, kon yak buka luka jameun lom,” ujar Apa Karya, Senin (4/7/2022) malam.
Apa Karya menginginkan, sosok yang memimpin Aceh setelah masa jabatan Nova Iriansyah berakhir 5 Juli 2022, adalah putra Aceh dari kalangan sipil. Jika pun bukan putra Aceh, setidaknya jangan dari militer.
“Tentara mana tahu dia masalah umum, yang tahu kan masyarakat, jadi kalau Pj Gubernur Aceh harus dari sipil, walaupun lahir di luar Aceh, setidaknya tahu dan mengerti tentang Aceh,” tegas Apa Karya. Meski demikian, mantan Menteri Pertahanan GAM ini sangat yakin dan optimis Presiden Joko Widodo bakal menunjuk sosok terbaik untuk Pj Gubernur Aceh, tentunya bukan dari kalangan militer.
“Nyan last minute, tanyo tapeugah nyo, tapeugah jeh, nyan kon jaro pemerintah, dalam hai nyo presiden,” demikian Apa Karya.
Discussion about this post