Banda Aceh – Achmad Marzuki (Pj) Gubernur Aceh, menginginkan dukungan sektor swasta khususnya perusahaan yang bergerak di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang beroperasi di wilayah Aceh, untuk ikut membantu pembangunan di Bumi Serambi Mekkah.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, dalam pertemuan silaturrahmi bersama puluhan pelaku usaha Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Turut mendampingi Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekda Aceh, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh.
Achmad Marzuki menilai, dukungan sektor swasta, menjadi faktor pendukung penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi serta mengentas kemiskinan di Aceh.
“Mari kita bangun Aceh ini supaya lebih maju. Jangan tinggalkan bekas yang dapat berimbas pada kesejahteraan masyarakat kita. Berdayakan masyarakat sekitar, kalau belum ada skil diberi pelatihan, agar mereka bisa ikut terlibat bekerja,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan keinginannya terbesarnya untuk membangun dan memajukan Aceh. Hanya saja untuk mencapai itu diperlukan kerja kolaborasi dan sinergitas semua pihak serta mengesampingkan ego sektoral.
“Saya cuman ingin bangun Aceh dengan memanfaat bantuan kalian (CSR) untuk kemajuan daerah setempat. Kemudian saling koordinasi semua perusahaan tidak boleh saling ego,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur, menyampaikan pertemuan ini dilakukan selain untuk bersilaturahmi dengan para pelaku usaha ESDM namun juga untuk berdiskusi terkait kondisi atau iklim investasi di Aceh, serta hambatan yang mereka hadapi selama menjalankan bisnisnya.
Selain itu, ia menyampaikan Aceh masih masuk dalam kategori daerah termiskin di Sumatera. Karenanya ia mengharapkan melalui sektor swasta di bidang ESDM ini akan memberikan dampak positif dalam penurunan angka kemiskinan yang signifikan, dengan penyerapan tenaga kerja lokal yang masif.
Serta menimbulkan efek domino bagi pembangunan perekonomian di Aceh, seperti proses perputaran uang dan daya beli masyarakat pun meningkat.(**)
Discussion about this post