BANDA ACEH – Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPR Provinsi Aceh, Sulaiman SE menegaskan, bahwa Pemerintah Pusat harus megambil peran yang lebih Serius soal muslim Rohingnya yang terus berdatangan di Aceh.
“Pemeintah Pusat harus tegas, jika memang suara Indonesia di tingkat Asean diakui. Jadi gak pada level sikap menolak atau mengutuk (Pemerintah Myanmar) aja,” kata Sulaiman Banda Aceh, Rabu (11/01/2023).
Sulaiman menjelaskan, rohingnya merupakan kisah kelam yang terus berulang terjadi. Sama dengan kasus muslim minoritas lainnya seperti Uyghur. Hal yang paling disesali adalah ketika Negaranya sendiri tidak hadir melindungi rakyatnya.
“Bahkan, junta militer mereka turut mempersekusi, sehingga warganya itu kabur ke Negara kita. Saya rasa krisis kemanusiaan ini sudah terlalu sering terjadi khususnya bagi kaum minoritas muslim,” jelas Sulaiman.
Masalahnya, lanjut Sulaiman, jika para Rohingnya terus mengungsi ke Negara Indonesia khususnya Aceh. Maka, daerah ini juga akan terjadi kekurangan pasokan.
“Tentu kita sangat menerima saudara seiman kita dengan senang hati, tapi tentu harus tetap memperhatikan hubungan Internasional yang ada, bagaimana mekanismenya,” ujarnya.
Politisi Muda Partai Aceh ini, menyampaikan jika pun Negara Myanmar tidak peduli terhadap Muslim Rohingnya. Maka, pemerintah dunia harus ambil alih terkait masalah ini.
“Masalahnya sudah sejauh mana peran PBB dalam mengantisipasi hal ini, jika memang Rohingnya tidak diterima di Negaranya. Perlu ada mekanisme yang jelas,” kata Sulaiman.
Pada akhirnya, Rohingnya tetaplah manusia yang berhak atas hidup, warga Aceh pun telah melakukan itu. Namun, dunia perlu mengambil perannya sebagai bangsa yang beradab.
“Karena gimana pun sudah banyak pengungsi Rohingnya di Indonesia. Jadi perlu ngambil sikap tegas ke Myanmar. Kita sangat welcome, tapi mekanismenya harus jelas,” pungkasnya.
Parlementaria
Discussion about this post