Banda Aceh – Save Education Aceh kembali mengundang pakar pendidikan, Prof. Zulfadli Aziz dalam kegiatan SEA Talk mingguan, Kamis (9/2/2023) di Hotel Plum, Banda Aceh.
Kegiatan yang dipandu Rizki Hawailena itu, mengambil tema; ” Evaluation of Education In Aceh Past and Present”. Menurut koordinator acara, Riska Mentari, kegiatan yang dilaksanakan SEA itu merupakan program yang telah lama dilakukan dan menghadirkan narasumber yang beragam.
“SEA Talk yang kita lakukan hari ini merupakan ikhtiar kita dalam merespon kondisi dunia pendidikan kita, Aceh pada khususnya,” demikian papar Riska.
Sementara itu Direktur sekaligus founder SEA, Aisyah mengatakan, kegiatan SEA Talk adalah salah satu program yang telah dan sedang dilakukan SEA, menurutnya ada beberapa program lain yang akan dilaksanakan SEA.
“Ke depan ada beberapa program lain yang sedang kita siapkan, program-program tersebut terkait dengan dunia pendidikan di Aceh, ” tegas Aisyah saat membuka kegiatan.
Lebih lanjut Aisyah menambahkan pentingnya refleksi keberagaman yang ada, termasuk anak didik. Guru harus dapat melihat potensi anak didik, untuk menghadirkan guru yang jeli dalam melihat hal itu dibutuhkan usaha terstruktur dan terorganisir dari pemerintah, melalui pelatihan, seminar, workshop, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kapasitas guru-guru di Aceh
“Perbedaan adalah refleksi dunia, begitu pula anak-anak didik, maka penting bagi guru untuk melihat potensi-potensi anak secara jeli untuk mengerti keberagaman peserta didiknya, maka penting pula bagi pemerintah untuk dapat mendukung perkembangan guru-guru di Aceh melalui pelatihan dan seminar,” tambah Aisyah yang merupakan kandidat doktor dari UPI.
Pendidikan Aceh
Prof. Dr. Zulfadli A. Aziz dalam pemaparannya mengungkapkan dana pendidikan Aceh yang besar harus dibarengi dengan kerjasama semua pihak.
Walaupun dana pendidikan besar tetapi masih ada masalah atau concern yang harus di hadapi. Mengubah mutu pendidikan tidak semudah membalikkan telapak tangan, banyak yang harus terlibat dan bekerjasama seperti masyarakat, pemerintah, stakeholders dan yang lainnya,” kata Zulfadli
Ia juga menilai selama ini ada anggapan yang kurang tepat terkait dunia pendidikan. Menurutnya, masyarakat cenderung menganggap masalah pendidikan anak hanya tanggung jawab guru atau sekolah padahal peran orang tua juga amat penting.
“Masyarakat cenderung menganggap masalah pendidikan anak hanya tanggung jawab guru atau sekolah padahal peran orang tua juga amat penting,” ucap doktor jebolan University of Adelaide Australia.
Perlu diketahui, SEA Talk kali ini berkolaborasi dengan EAA (English Alumni Association) FKIP USK. SEA (Save Education Aceh) sendiri merupakan NGO yang concern pada isu dunia pendidikan. Didirikan sejak 2021 di Banda Aceh.
Sumber; Rilis.
Discussion about this post