BANDA ACEH – Dalam meningkatkan manajemen masjid, Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh mengadakan pelatihan khusus bagi Badan Kemakmuran Masjid (BKM) di Kota Banda Aceh. Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, dimulai pada Jumat (11/8/2023) hingga Senin (14/8/2023).
Lebih dari 50 peserta dari Banda Aceh dan Aceh Besar aktif mengambil bagian dalam pelatihan manajemen masjid ini.
Kepala Bidang Bina Peribadatan, Syiar Islam, dan Pengembangan Sarana Keagamaan DSI Aceh, Zulkifli SPd MPd, menjelaskan tujuan utama dari pelatihan ini.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas BKM dalam pengelolaan masjid di Aceh, sebelumnya kita sudah melakukan pelatihan BKM serupa di Sigli,” ujarnya.
Sebelumnya, serangkaian pelatihan serupa juga telah diadakan di Sigli. Menurutnya, semakin modernnya era saat ini, pengelolaan masjid menjadi faktor kunci dalam kesuksesan proses dakwah kepada umat.
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Dr EMK Alidar SAg MHum, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya kegiatan ini. Beliau menekankan bahwa meskipun dalam era modern ini, pola pengelolaan masjid masih belum banyak dilaksanakan.
“Harus diakui bahwa kegiatan pelatihan dalam mengelola masjid, masih belum banyak dilaksanakan. Padahal, dalam era yang semakin modern, pengelolaan masjid menjadi salah satu kunci kesuksesan proses dakwah kepada umat,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa dengan perubahan pola pikir umat Islam, peran masjid dalam masyarakat mulai tergeser. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar pola pengelolaan masjid harus diubah menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Diharapkan masjid akan terus menjadi pusat ibadah, pendidikan, dan musyawarah bagi umat Islam.
“Harus diakui bahwa kegiatan pelatihan dalam mengelola masjid, masih belum banyak dilaksanakan. Padahal, dalam era yang semakin modern, pengelolaan masjid menjadi salah satu kunci kesuksesan proses dakwah kepada umat,” ujar Alidar.
Ia juga mengajak takmir masjid di Aceh untuk tetap fokus pada kesejahteraan umat dalam pengelolaan masjid, terutama dalam mengelola keuangan hasil infaq dan shadaqah jamaah.
“Saya berharap pola pemikiran para takmir adalah memanfaatkan seluruh uang tersebut bagi kepentingan umat,” harapnya.
Pentingnya peran masjid juga dalam hal menjaga stabilitas sosial ditekankan oleh Alidar. Ia mengajak semua pihak untuk ikut berperan dalam menjaga masjid agar tidak digunakan untuk penyebaran paham radikal atau bertentangan dengan dasar negara Republik Indonesia.
Alidar menekankan, bahwa pengelola masjid, bersama dengan umat Islam lainnya, harus bertanggung jawab dalam mengontrol dan mengawasi penggunaan masjid agar tetap menjadi pusat dakwah Islam yang damai dan membawa berkah bagi seluruh umat dan Isinya.
Discussion about this post