BANDA ACEH –Dinas kesehatan Aceh mehimbau kepada masyarakat Sejak Tahun 2004 Hinggga Juni 2023, angka Positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) HIV-AIDS di provinsi Aceh mencapai 2093 Orang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr. Hanif saat menggelar workshop media massa untuk mendukung program kesehatan yang berlangsung di Bapelkes, Banda Aceh, Rabu (16/8/2023).
Kegiatan tersebut, langsung dipimpin oleh Kadinkes Aceh, dr. Hanif yang didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kemas) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Sulasmi, MHSM dan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas kesehatan Aceh, dr. Iman Murahman, MKM.
Dari pantauan hariandaerah.com dilokasi, Kadinkes memaparkan berbagai penyakit baik yang menular maupun tidak menular, salah satunya penyakit yang lagi maraknya di Aceh akhir-akhir ini.
Terkait dengan kasus HIV-AIDS di Aceh, Hanif mengatakan, penderita penyakit yang positif HIV-AIDS di Aceh sejak tahun 2004 sampai Juni 2023 ini sebanyak 2.093 orang.
“Untuk penyakit HIV sendiri sejak 2004 samapai Juni 2023 ini sebanyak 1.321 orang, sedangkan untuk AIDS sebanyak 772 orang,” kata Hanif.
Lebih lanjut, Hanif menyampaikan, sesuai dengan data ODHIV On ART di Aceh hingga bulan Juni 2023 ini, dari setiap kabupaten kota se-Aceh yang paling banyak adalah kota Banda Aceh.
“Untuk kota Banda Aceh sebanyak 321 orang disusul oleh kota Langsa sebanyak 176 dan kabupaten Aceh Utara sebanyak 170 orang,” ujarnya.
Sementara itu, ungkap Hanif, untuk kota Lhokseumawe sebanyak 35 orang, Aceh Barat 22 orang, Aceh Tengah 21 orang dan Bireuen 12 orang.
“Sedangkan Aceh Singkil sebanyak 6 orang, Simeulue 5 orang, Nagan Raya 4 orang Aceh Tamiang 2 orang dan Aceh Tenggara 1 orang,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kadinkes Aceh meminta pemerintah kabupaten kota se-Aceh untuk mengedukasi masyarakat terkait cara penularan HIV hingga pencegahannya. Dia berharap sosialisasi serta pendampingan dapat dilakukan sejak dini.
“Untuk mencegah hal ini terjadi dan meningkatnya kasus HIV/AIDS perlu kepedulian bersama dalam meningkatkan pemahaman terkait dengan penyimpangan perilaku seksual di masyarakat,” Tutupnya.
Discussion about this post