Banda Aceh — Dinas Syariat Islam Aceh – Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Zahrol Fajri SAg MH, mengajak dan berharap tokoh masyarakat, dalam hal ini para guru-guru agar dapat menjaga anak didik di wilayah masing-masing dari pengaruh pelecehan seksual dengan bekerjasama elemen masyarakat untuk menjaga sekolahnya dari berbagai penyakit sosial masyarakat.
Hal itu dikatakan Sekretaris DSI Aceh, Muhibuthibri SAg, mewakili Kepala DSI Aceh, Zahrol Fajri, ketika membuka kegiatan seminar penanggulangan pelecehan seksual terhadap anak usia sekolah tahun 2023 di Banda Aceh, Sabtu, 9 Desember 2023.
Ia mengatakan, maraknya pemberitaan di media massa mengenai kekerasan seksual terhadap anak cukup membuat masyarakat terkejut. Kasus kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi fenomena gunung es.
“Hal ini disebabkan kebanyakannya, anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor. Karena itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual,” katanya.
Katanya, kekerasan seksual terhadap anak usia sekolah akan berdampak panjang, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa.
“Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat.
Penanganan dan penyembuhan trauma psikis akibat kekerasan seksual haruslah mendapat perhatian besar dari semua pihak yang terkait, seperti keluarga, masyarakat maupun negara,” katanya.
Zahrol juga mengatakan, tujuan dilakukannya seminar ini adalah untuk mengetahui bagaimana penanggulangan dampak pelecehan kekerasan seksual terhadap anak dalam dunia pendidikan, agar angka kekerasan seksual terhadap anak dalam dunia pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya akan menurun.
“Bagi kami di Dinas Syariat Islam Aceh, walaupun pertemuan ini sangat singkat, mudah-mudahan banyak informasi yang kita dapat dari momen pertemuan ini. Kami selaku Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, sangat mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan ini,” sebutnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, walaupun saat ini masih banyak kendala-kendala, namun kita tetap dan terus berupaya melanjutkan apa yang telah menjadi komitmen kita bersama yaitu melaksanakan Syariat Islam secara kaffah di semua elemen masyarakat sampai pada tingkat lapisan masyarakat paling bawah sekalipun.
Sebelumnya, Kasi PAI DSI Aceh, Suflinas Dewi SAg mengatakan, kegiatan seminar ini dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 9 hingga 10 Desember 2023 melaksanakan seminar pencegahan seksual terhadap anak usia sekolah.
“Ada sekitar 60 santri yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar yang kita undang pada kegiatan seminar ini,” sebutnya.
Katanya, adapun materi yang diajarkan oleh para narasumber meliputi kebijakan pengembangan syariat Islam di sekolah, peran legislatif dalam peningkatan peran generasi zaman milenial.
Materi selanjutnya, sehat mental untuk mengenal potensi, open mind bakat dan pengantar asessment talents mapping dan mengenal 34 bakat dalam talents mapping.
“Kami berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik, dengan harapan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para peserta sekalian,” katanya.
Discussion about this post