Banda Aceh — Dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah , yang jatuh pada tanggal 1 Maret 2025,meugang merupakan tradisi bagi umat muslim bukan hanya di Aceh saja melainkan umat muslim di seluruh dunia pasti akan menyambut datangnya bulan penuh rahmat dan berkah ini, Rabu (26/2/2025).
Meugang puasa merupakan sebuah tradisi yang sangat istimewa bagi seluruh rakyat Aceh yang telah lama dan turun temurun setiap tahunnya di laksanakan dari masa kerajaan Aceh Darussalam di Abad ke 14 Masehi.
Prosesi meugang yang di Idam-idamkan ini selalu di lakukan dan sangat ramai di sambut oleh seluruh umat muslim di Aceh dalam setiap tahunnya untuk menyambut datangnya bulan penuh Rahmad dan Berkah, serta dimana bulan Ramadhan pertama kalinya peristiwa Alqur’an di turunkan Oleh Allah SWT pada 17 Ramadhan yang dinamakan Nuzulul Qur’an melalui Baginda Rasullullah Nabi Besar Muhammad Saw di Gua Hira.
Penyambutan datangnya Bulan Suci Ramadhan untuk umat muslim di seluruh dunia ini tentunya ada sedikit yang berbeda khususnya di provinsi Aceh, yang bila rakyat Aceh menyebutkan arti dari kata Meugang dengan bahasa daerah Aceh yaitu: “Deungen Uroe Mak Meugang” yang artinya Hari Ibu Memasak Daging
Setiap Ibu di Aceh sudah mempersiapkan penyambutan jari Meugang dengan menyediakan beberapa bahan makanan yang dibutuhkan sebab memasak daging seolah-olah menjadi prihal sebuah kewajiban untuk masak daging buat keluarganya.
Biasanya para Ibu-ibu di Aceh akan menghubungi anak-anaknya yang berada di perantauan dengan menggunakan tlpon atau alat komunikasi lainnya agar anak-anak dan sanak saudaranya bisa berkumpul dirumah guna memakan daging yang telah di masak oleh para Ibu di Aceh saat Meugang.
Disamping itu kita sebagai umat muslim di Aceh memiliki rasa sedih dan haru jika melihat anak yatim piatu yang tidak memiliki ayah dan Ibu bahkan yang lebih mengharukan lagi bagi Ibu-Ibu yang berstatus Janda yang tidak mampu membeli daging untuk dimasak buat anak-anaknya di hari Meugang dalam setiap menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang tidak bisa berkumpul untuk memakan daging bersama seperti keluarga-keluarga yang masih memiliki ayah Ibu atau Suami.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Aceh adalah satu daerah yang Istimewa, bahkan banyak hari-hari yang terbilang sangat istimewa yang di rayakan di Aceh untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan masyarakat Aceh.
Biasanya bagi para pejabat di lingkungan pemerintah Aceh akan mengalokasikan anggaran Dana buat Meugang kepada para Pegawai-pegawainya. Tentunya prihal tersebut menjadi hal yang biasa di lakukan di bumi serambi Mekkah Atjeh.
Karena Meugang adalah hari yang sangat Istimewa di Aceh, Maka dari itu Kami atas nama seluruh keluarga besar pengurus Peusaboh Bangsa Atjeh (PBA) mencoba untuk mengajak seluruh Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk menjadikan Meugang tahun ini sebagai Meugang yang sangat bersejarah dibawah komando Sang Panglima sebagai Kepala Pemerintah Aceh yaitu H. muzakir Manaf (Mualem) sebagai Gubernur Aceh Terpilih.
Dan Kami juga mencoba mengetuk pintu hati pemerintah Aceh dimulai dengan hari ini agar pemerintah Aceh dapat meng anggarkan Dana Meugang di Aceh sebagai aturan Qanun yang mengatur tentang hari Meugang di Aceh.
Ketua Umum DPP Peusaboh Bangsa Atjeh (PBA) Subki Muhammad Bintang atau yang lebih akrab sapa Tgk. Bintang meminta dengan hormat kepada seluruh pejabat di Aceh baik itu pejabat di tingkat Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, bahkan Gampong atas nama Gubernur Aceh hari ini.
Agar dapat bersinergi terkait memperhatikan pada saat hari Meugang di Aceh, Insya’allah dan semoga saja kedepannya tidak ada lagi tetesan Air Mata Rakyat Aceh di bawah komando Pemerintahan Gubernur Aceh Mualem dan Dek Fadh. “demikian pungkas serta harapan dari Ketua Umum DPP Peusaboh Bangsa Atjeh (PBA) Subki Muhammad Bintang (Tgk.Bintang). []
Discussion about this post