SIMEULUE – Keluh kesah para buruh tani di Kabupaten Simeulue terkait uang gabah hasil panen padi yang belum dibayar oleh pemerintah setempat tidak hanya disampaikan melalui grub WhatsApp, namun, sejumlah petani mendatangi kantor Dinas Pertanian untuk menuntut agar segera membayarkan sisa uang gabah mereka (petani).
“Kami minta hari ini juga dibayarkan (sisa uang gabah), jika tidak gabah padi kami dipulangkan,” kata Masri, petani asal Sineubuk, Teupah Selatan, di halaman kantor dinas Pertanian Simeulue, Jum’at (09/04/2021).
Dia menambahkan, jika Pemerintah Simeulue tidak mampu menampung dan membayarkan gabah para petani itu, maka pemerintah jangan mengiming-imingkan bahwa ada koperasi yang siap menampung gabah tersebut.
“Lebih baik kami tumbuk sendiri dan kami jual kepada masyarakat biasa, lebih jelas lagi uangnya. Ini,.sudah empat bulan uang kami tidak dibayar, kalau ditabung sudah berapa bunganya,” ujarnya.
Menurut Masri yang didamping beberapa petani lainnya, bahwa beras dilabel “SEJAHTERA” yang dipromisikan oleh Bupati Simeulue, Erli Hasim dan diserahkan ke Kementerian Pertanian itu, merupakan gabah dari mereka (petani) yang belum dilunaskan.
“Iya, mungkin itu juga dari gabah padi kami. Nama Bupati Simeulue yang besar, sementara kami yang tertindas, kami merasa ditipu,” tambah Masri dengan nada kesal.
Pantauan media ini, sejumlah petani tersebut memasuki ruangan dinas Pertanian setempat untuk meminta penjelasan dari pihak dinas, namun, hanya ditemui beberapa pegawai yang tidak berani berkomentar. Hingga pukul 16.30 Wib, para petani masih tetap menunggu iktikad baik pihak pemerintah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari pihak Dinas Pertanian Simeulue, saat media ini mencoba menghubungi Kepala Dinas terkait tidak terhubung dan memblokir seluruh panggilan. (H)
Discussion about this post