BANDA ACEH | Manejemen Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggelar Pelatihan Pemeriksaan Swab untuk Dokter Umum di lingkungan rumah sakit rujukan terbesar milik Pemerintah Aceh itu.
Menurut Kabid Pendidikan dan Pelatihan RSUDZA, dr Farnida, kegiatan tersebut berlangsung sehari penuh, Sabtu (19/06/2021) hari ini.
Acara tersebut dibuka oleh Wakil Direktur RSUDZA, dr Arifatul Khorida MPH, dengan materi pelatihan antara lain, teknis pengambilan swab secara nasofaring dan orofaring. Aplikasi NAR (New all record) untuk pencatatan dan pelaporan, teknik penggunaan APD pada petugas Swab, hingga praktik pengambilan swab,”ujarnya
Dokter Arifatul saat membuka pelatihan itu berharap agar pelatihan dimaksud secara langsung akan menghasilkan tenaga swab yang punya skill dan memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga swab di lingkungan RSUDZA. Sehingga akan memangkas antrian Swab serta menjawab tuntas imbauan Sekda Aceh untuk tuntas 1×24 jam pemeriksaan hasil Swab, serta menghilangkah antrian pemeriksaan swab di lingkup RSUDZA Banda Aceh.
Pelatihan itu sendiri menghadirkan para pakar dan dokter spesialis di kalangan RSUDZA Banda Aceh, serta ditutup dengan praktik pengambilan swab yang dipandu oleh tiga orang dokter yang sudah mumpuni di bidang pengambilan Swab.
“PASIEN COVID BERTAMBAH”
Sementara itu, Direktur RSUDZA dr Isra Firmansyah SpA melalui Jubir RSUDZA, Rahmadi SKM melaporkan kondisi trend pasien Covid-19 di RSUDZA, Sabtu 19/06/2021). Hingga siang tadi jumlah pasien Covid dan Probable (belum keluar hasil test RT-PCR) sebanyak102 orang. Jumlah itu meningkat di pekirakan empat orang dibanding sehari sebelumnya, Jumat (18/06.2021) yang tercatat sebanyak 98 orang.
Lanjut -Mereka yang dirawat di RS Lapangan Rujukan Pasien Covid itu terdiri atas RICU 12 orang, RHCU 14 orang, Ruang Isolasi Pinere 28 orang, Ruang Rawat Pinere 1 sebanyak 9, Ruang Rawat Pinere 3 sebanyak 19 orang, Ruang Rawat Pinere 4 sebanyak 9 (2 Konfirmasi, 7 Probable) dan Ruang rawat Pinere 6 sebanyak 11. “Ini membuktikan jika trend covid masih mengintai kita, oleh karena itu jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada dan siapapun orangnya,” ukas Rahmadi humas RSUDZA.
Data yang direcord oleh RSUDZA menunjukkan, kasus konfirmasi positif yang terlacak di rumah sakit plat merah itu mencapai 1639 orang. Sebanyak 358 orang meninggal dunia dan sembuh sebanyak 1187 orang.
Selain itu juga ada 928 orang yang katagori discarded atau sudah dinyatakan negative serta telah menjalani isolasi. “Kita berharap dan mari berdoa agar situasi makin membaik, agar kita bisa beraktifitas seperti biasa kembali,”Tutup Rahmadi humas RSUDZA.(**)
Discussion about this post