Aceh Timur – Risau karena tak ada kejelasan akan diikutsertakan jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), tenaga kesehatan bakti di Aceh Timur temui ketua dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Timur dan beberapa anggota DPRK,” pada Senin (29/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut, tenaga kesehatan bakti itu untuk menyampaikan aspirasi dan menanyakan kejelasan tidak diikutsertakan pada tes P3K.
“Ini kami seluruh tenaga kesehatan bakti Aceh Timur sedang menanyakan kejelasan tidak diikutsertakan ikut tes P3K,” kata salah seorang tenaga bakti saat dikonfirmasi oleh awak media.
Ia mengatakan, pihaknya langsung diterima dengan baik oleh Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah fikri dan sejumlah anggota lainnya.
Pertemuan itu pihaknya lakukan untuk menanyakan, terkait tenaga kesehatan Non Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan beralih status tenaga kontrak/honorer provinsi dan kabupaten, kontrak/honorer, PTT dan sukarelawan yang bekerja pada fasilitas kesehatan milik provinsi dan kabupaten/kota.
“Tenaga bakti berhak ikut tes perekrutan P3K , bukan hanya tenaga kontrak pemda dan dan tenaga kontrak bantuan operasional kesehatan (BOK),” ujarnya.
Karena saat ini kata dia, seluruh tenaga kontrak di Aceh Timur diminta berkas lengkap, bahkan disuruh antar ke dinas.
Sedangkan para tenaga bakti tidak ada arahan apapun.
Namun pada hari Jum’at (26/8/2022) kami juga sudah bertemu dengan kepala dinas kesehatan,serta kadis kesehatan menyuruh kami untuk melengkapi berkas bakti kami pada setiap puskesmas masing-masing.ujarnya.
Masih lanjut salah seorang tenaga bakti ini,
“Karena kami semua rata-rata sudah bakti hampir tidak ada tindak lanjut untuk ikut tes P3K. Kami was-was dengan nasib kami. Terlebih tahun 2023, seluruh tenaga kontrak, honorer, dan bakti dihapuskan.
Padahal kami dengan ikhlas mengabdi ke negara puluhan tahun dengan ikhlas,” ungkapnya
Terlebih lanjut dia, pihaknya hampir 11 tahun mengabdi di instansi.
“Ini hanya bentuk aspirasi kami, supaya memperoleh masa depan lebih baik. Kami mengabdi belasan thun beresiko tertular penyakit, bahkan pendapatan tidak layak. Kami hanya minta diberi hak untuk ikut P3K,” pungkasnya.
Sementara Syarifah Mahani aktivis pemerhati Perempuan dan anak, mengucapkan terimakasih banyak kepada ketua DPRK Aceh Timur beserta anggota DPRK yang telah menerima kunjungan kami untuk beraudensi, serta berharap kepada ketua DPRK Aceh Timur Fattah fikri untuk memperjuangkan hak-hak anak bakti dari nakes tersebut.
Lanjutnya Syarifah Mahani berharap adanya perpanjangan waktu untuk Pendataan bagi mereka nakes serta para tenaga bakti yang berkerja pada instansi lainnya di pemerintahan kabupaten Aceh Timur.
Sementara Ketua DPRK Aceh Timur Fattah fikri didampingi oleh Anggota DPRK lainnya mengatakan pihaknya menerima aspirasi tenaga kesehatan bakti tersebut.
Fattah fikri mengatakan, para tenaga bakti itu mengalami kegelisahan lantaran adanya pendataan dari Dinas Kesehatan Abes untuk tenaga honorer.
“Namun, informasi yang diterima oleh tenaga bakti itu untuk P3K.
Lanjutnya Fattah akan konfirmasi ke PJ Bupati Aceh Timur atau menyurati Dinas Kesehatan agar melakukan pendataan kepada anak-anak bakti,kita akan berusaha bukan hanya untuk anak-anak nakes saja namun menyeluruh terhadap tenaga bakti pada dinas lainnya.ujar Fattah.
Masih lanjutnya mengatakan, penerimaan calon P3K khusus tenaga kesehatan itu belum ada. Yang ada baru pendataan tenaga kontrak,”ungkapnya.
Ia mengatakan, yang diinginkan oleh para tenaga bakti tersebut, jika nantinya akan dibuka farmasi P3K untuk tenaga kesehatan, para tenaga bakti itu juga diberikan kesempatan untuk mengikuti, tak hanya tenaga kontrak saja.
Fattah juga mengatakan, dikarenakan pendataan tersebut tidak melibatkan tenaga bakti melainkan hanya tenaga kontrak/honorer saja, para tenaga bakti itu merasa khawatir.
Pasalnya, jika nanti ada dibuka formasi P3K untuk tenaga kesehatan, para tenaga bakti itu khawatir tidak diberikan kesempatan yang sama.
“Kita akan sampaikan ke Kepala Dinas Kesehatan Aceh Timur jika nanti dibuka Formasi P3K agar dibuka bebas,” ujarnya.
Kita juga akan berkoordinasi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Timur selaku analisa jabatan untuk menyampaikan aspirasi para tenaga kesehatan bakti tersebut.pungkas Fattah fikri.(dedi)
Discussion about this post