Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA) secara resmi merilis ke publik aplikasi Sistem Informasi BRA (SIBRA) online kepada publik. Peluncuran tersebut dilaksanakan di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Kamis, (5/10/2023).
Muhammad Syukri Selaku Kepala Sekretariat BRA menjelaskan, aplikasi SIBRA ini bermanfaat untuk melayani para korban konflik yang mengajukan permohonan bantuan rehabilitasi ke BRA. Melalui aplikasi tersebut para pengaju proposal dapat mengecek progres proposal yang mereka ajukan apakah sudah di tahap verifikasi, tidak lolos ataupun sudah terealisasi.
“Di aplikasi ini terinput semua data korban konflik baik mantan kombatan GAM maupun Tapol dan Napol yang pernah mengajukan proposal rehabilitasi sosial kepada BRA,” kata Syukri.
“Setiap yang sudah mengajukan proposal bisa dicek secara online, jadi tidak perlu lagi datang dari kabupaten/kota untuk melihat status permohonan mereka apakah sudah diversifikasi atau tidak.
Sambung Syukri, para pemohon bantuan cukup menginput nomor NIK (KTP) di aplikasi tersebut, untuk melihat perkembangan proposal yang diajukan. Mudah-mudahan bisa mampu mewujudkan efisiensi terhadap pelayanan di sekretariat BRA ini. Terutama untuk memudahkan masyarakat yang ajukan proposal maupun mengurangi beban staf yang bekerja melayani,” Ucap Syukri
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh, Mawardi, mengapresiasi dan menyambut baik aplikasi yang digagas BRA tersebut.
Menurutnya, digitalisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam pelayanan pemerintah saat ini.
“Semoga pelayanan online ini bisa lebih cepat dan mudah, efektivitas pelayanan ini dapat dirasa semua pihak Maupun di kota dan juga di pedalaman tanah air.” Pungkas Mawardi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh.
Discussion about this post