Banda Aceh – Untuk Menjaga-jaga Akan Terjadinya Bencana, siswa dan guru di Kota Banda Aceh mengikuti simulasi evakuasi mandiri dan peringatan dini siaga bencana melalui siaran digital di gedung Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, “26 Oktober 2023. WIB.
Simulasi ini digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Keukominfo), dan juga lembaga penyiaran multifpleksing di Aceh,
Simulasi dimulai dengan siswa dan guru mendengar suara sirine tanda bahaya yang dihidupkan. Mereka kemudian berlari dari sekolah menuju ke Museum Tsunami. Di museum, siswa dan guru mendapatkan penjelasan dari guru dan petugas tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi gempa dan tsunami, Acara simulasi ini dipekirakan yang Ikut hadir 3.917 jiwa.
Kata Faisal Ilyas, Ketua KPI Aceh, bahwa simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Aceh tentunya di kota banda aceh, tentang pentingnya evakuasi mandiri dan peringatan dini siaga bencana.
“Simulasi ini juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat Aceh tentang fitur teknologi yang ada di siaran digital terkait kebencanaan.
Lanjut Faisal, peringatan dini atau Early Warning System (EWS) di Aceh sudah bekerja sama dengan Kominfo, KPI pusat, dan lembaga penyiaran multifpleksing. Dengan kerja sama ini, peringatan dini bencana dapat disebarkan secara cepat dan akurat kepada masyarakat Aceh.
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra AZ, menyambut baik dengan acara simulasi ini. Ia mengatakan bahwa simulasi ini menjadi sarana edukasi bagi masyarakat Aceh tentang pentingnya peringatan dini bencana.
“Museum Tsunami Aceh sebagai tempat evakuasi bencana, pelatihan tanggap bencana, serta kurikulum kebencanaan di sekolah yang ada di Aceh,” Ujar Syahputra.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Nezar Patria, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat Aceh yang sigap bencana.
“Melihat kejadian tsunami 19 tahun lalu, perlunya penyiapan infrastruktur dan masyarakat siaga bencana sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan diri mungkin kalau terjadinya bencana ke depan.”Pungkasnya.
Discussion about this post